• SMP NEGERI 3 CISAUK
  • CERDAS BERPRESTASI

MENAK JINGGA

Cerita ini berfokus pada Damarwulan. Ia seorang pemuda gagah dan tampan. Damarwulan sekarang telah menjadi menantu Patih Logender, seorang Patih kerajaan Majapahit. Anjasmara adalah nama istrinya. Anjasmara memiliki dua adik laki-laki yakni Layang Seta dan Layang Kumitir. Damarwulan yang meskipun ternyata seorang putera Patih Majapahit sebelumnya, sekarang ia hanya bekerja memberi makan kuda-kuda di Kepatihan.

Suatu hari, Ratu Ayu Kencana Wungu, Ratu Majapahit kala itu memerintahkan Patih Logender agar mencari pemuda bernama Damarwulan. Dalam mimpi Ratu, Damarwulan ini yang akan mengalahkan Menak Jingga. Menak Jingga adalah nama dari Adipati Blambangan yang sedang mengadakan pemberontakan terhadap Majapahit. Pemberontakan ini telah menjadikan Ratu cemas karena telah banyak memakan korban.

Patih Logender pun akhirnya membawa Damarwulan ke kerajaan Majapahit untuk menghadap Ratu Ayu Kencawa Wungu. Ratu lalu memerintahkan Damarwulan agar menumpas pemberontakan yang dipimpin Menak Jingga. Ratu berjanji bahwa jika Damarwulan berhasil mengalahkan Menak Jingga maka Damarwulan akan dinobatkan menjadi raja Majapahit dan Ratu Ayu menjadi permaisurinya. Damarwulan pun menerima titah tersebut.

Damarwulan berangkat menuju Barak pasukan Menak Jingga di Prabalingga ditemani abdinya yang setia, Sabdapalon.

Mengetahui suaminya pergi untuk menumpas pemberontakan, Anjasmara ditemani Layang Seta dan Layang Kumitir pergi ke kerajaan Majapahit untuk protes ke Ratu Ayu Kencana Wungu. Anjasmara keberatan mengapa Damarwulan yang disangka tidak mempunyai kemampuan kanuragan diminta Ratu untuk menumpas pemberontakan. Mengapa Ratu tidak memerintah adik-adiknya saja. Akhirnya Ratu memerintahkan Layang Seta dan Layang Kumitir membawa beberapa prajurit untuk menyusul Damarwulan.

Di lain pihak, Menak Jingga sedang berkumpul dengan para penasihat dan pendukung-pendukungnya di Prabalingga. Nama asli Menak Jingga adalah Jaka Umbaran. Jaka Umbaran menjadi penguasa Blambangan setelah berhasil mengalahkan Kebo Marcowet yang memberontak terhadap Majapahit. Menak Jingga mendapat dukungan juga dari Adipati-adipati lain, yakni Adipati Sumenep (Mraja Dewasraya), Adipati Bandung (Mraja Dwantaka) dan Adipati Pamekasan (Wong Agung Marsorah). Menak Jingga dan para pengikutnya segera bergerak untuk menyerang Majapahit.

Saat menuju Majapahit itulah pasukan Menak Jingga bertemu dengan pasukan Majapahit yang dipimpin Adipati Lumajang (Menak Koncar), Damarwulan dan yang lainnya. Maka terjadilah peperangan antara pasukan Majapahit dan Blambangan. Damarwulan menghadapi Mraja Dewasraya, Seta menghadapi Wong Agung Marsorah dan Kumitir menghadapi Mraja Dwantaka. Damarwulan dapat dengan mudah mengalahkan Mraja Dewasraya. Sedangkan Seta dan Kumitir harus dibantu Damarwulan untuk mengalahkan kedua lawannya itu.

Setelah peperangan usai ternyata banyak korban berjatuhan, tak terkecuali dari pihak Majapahit. Melihat keaadan ini Damarwulan meminta izin kepada Menak Koncar untuk menyusup ke Barak utama untuk menemui dan mengalahkan Menak Jingga di sana tanpa membawa pasukan supaya mengurangi resiko banyak korban berjatuhan lagi. Menak Koncar mengizinkan dan Damarwulan yang ditemani Sabdapalon lalu berangkat ke Barak utama.

Akhirnya Damarwulan dan Menak Jingga berhadapan. Damarwulan meminta Menak Jingga menyerahkan diri baik-baik dan menghadap Ratu Ayu Kencana Wungu, namun Menak Jingga tentu menolak dengan marah. Maka pertempuran keduanya tak dapat dielakkan. Singkat cerita Damarwulan berhasil merobohkan Menak Jingga dengan Cambuk dan Ajian Tameng Waja-nya.

Berita kekalahan Menak Jingga pun sampai ke telinga pasukan Blambangan. Akhirnya pasukan Blambangan pun menyerah dan berhanti untuk melakukan pemberontakan kepada Majapahit.

Karea iri dan ingin menjadi Raja Majapahit, Layang Seta dan Layang Kumitir membawa mayat Menak Jingga menuju Majapahit. Mereka akan mengaku bahwa merekalah yang telah membunuh Menak Jingga. Damarwulan pun menyusul ke kerajaan. Dengan dibantu kesaksian penasihat Blambangan yang sudah kembali berpihak kepada Majapahit, Damarwulan meyakinkan Ratu Ayu Kencana Wungu bahwa yang telah mengalahkan Menak Jingga itu adalah dirinya, bukan Seta dan Kumitir.

Akhirnya, Ratu memtutuskan agar diadakan pertandingan antara Damarwulan dengan Seta dan Kumitir. Yang menang akan menjadi Raja Majapahit dan yang kalah harus meninggalkan Majapahit. Setelah bertanding, Damarwulan tentunya dapat dengan mudah mengalahkan keduanya.

Akhir cerita, Damarwulan dinobatkan menjadi Raja Majapahit dan berhak mempersunting Ratu Ayu Kencana Wungu dan Anjasmara.

-------------------------------

Dirangkum oleh Soleh, S.Pd
Buku berjudul ‘Menak Jingga’ ini adalah salah satu buku yang bisa dibaca di e-library SMP Negeri 3 Cisauk.

Tulisan Lainnya
HAMKA (1908 - 1981)

Pengarang Hamka terkenal sebagai pengarang novel dan cerita pendek yang berorientasi pada Islam. Nama lengkapnya adalah Haji Abdul Malik Karim Amarullah gelar Datuk Indomo, tetapi lebih

20/04/2021 19:41 - Oleh Administrator - Dilihat 986 kali
CHAIRIL ANWAR (1922 - 1949)

Chairil Anwar terkenal sebagai penyair yang hidup dan matinya tidak dapat dilepaskan dari puisi Indonesia modern sehingga ia menjadi pelopor Angkatan 45 dalam Sastra Indonesia. Dia lahi

27/03/2021 07:44 - Oleh El-Kuuninjaan - Dilihat 1517 kali